Quote


Make Your Life be More Happy and Comfortable!!

Selasa, 23 Februari 2010

Trojan dan DoS/DDoS

tentang Trojan:

Trojan Horse


• Trojan horse atau Kuda Troya, dalam keamanan komputer bentuk perangkat lunak yang mencurigakan (malicious software/ malware) yang dapat merusak sebuah sistem atau jaringan.

Perbedaan Trojan (2) :

• Trojan bersifat “stealth” (siluman dan tidak terlihat) dalam operasinya dan seringkali berbentuk seolah-olah program tersebut merupakan program baik-baik

• virus komputer atau worm bertindak lebih agresif dengan merusak sistem atau membuat sistem menjadi crash.

• Trojan tidak mereplikasi dirinya sendiri, sementara virus komputer dan worm melakukannya.

Asal - Usul

• Penggunaan istilah Trojan atau Trojan horse dimaksudkan untuk menyusupkan kode-kode mencurigakan dan merusak di dalam sebuah program baik-baik dan berguna;

• Seperti halnya dalam Perang Troya, para prajurit Yunani bersembunyi di dalam Kuda Troya yang ditujukan sebagai pengabdian kepada Poseidon. Kuda Troya tersebut menurut para petinggi Troya dianggap tidak berbahaya, dan diizinkan masuk ke dalam benteng Troya yang tidak dapat ditembus oleh para prajurit Yunani selama kurang lebih 10 tahun perang Troya bergejolak. Film “The Troy” – Brad Pitt

Trojan (3)

• Kebanyakan Trojan saat ini berupa sebuah berkas yang dapat dieksekusi (*.EXE atau *.COM dalam sistem operasi Windows dan DOS atau program dengan nama yang sering dieksekusi dalam sistem operasi UNIX, seperti ls, cat, dan lain-lain) yang dimasukkan ke dalam sistem yang ditembus oleh seorang hacker untuk mencuri data yang penting bagi pengguna (password, data kartu kredit, dan lain-lain).

Trojan (4)

• Trojan juga dapat menginfeksi sistem ketika pengguna mengunduh aplikasi (seringnya berupa game komputer) dari sumber yang tidak dapat dipercayai dalam jaringan Internet. Aplikasi-aplikasi tersebut dapat memiliki kode Trojan yang diintegrasikan di dalam dirinya dan mengizinkan seorang cracker untuk dapat mengacak-acak sistem yang bersangkutan.



Jenis Trojan

• Pencuri password

• Pencatat penekanan tombol (keystroke logger/keylogger)

• Tool administrasi jarak jauh (Remote Administration Tools/RAT)

• DDoS Trojan atau Zombie Trojan

Mendeteksi Trojan

• Mendeteksi keberadaan Trojan merupakan sebuah tindakan yang agak sulit dilakukan. Cara termudah adalah dengan melihat port-port.

• Melihat Background service. Jika ada yang mencurigakan mungkin saja trojan. Contoh : seharusnya svchost.exe , tapi svch0st.exe

Menghilangkan Trojan

* Dengan menggunakan sebuah perangkat lunak antivirus, yang dilengkapi kemampuan untuk mendeteksi Trojan yang dipadukan dengan firewall yang memonitor setiap transmisi yang masuk dan keluar. Cara ini lebih efisien, tapi lebih mahal, karena umumnya perangkat lunak antivirus yang dipadukan dengan firewall memiliki harga yang lebih mahal dibandingkan dengan dua cara di atas (yang cenderung “gratis”). Memang, ada beberapa perangkat yang gratis, tapi tetap saja dibutuhkan waktu, tenaga dan uang untuk mendapatkannya (mengunduhnya dari Internet).

#############################################################################

tentang DoS and DDoS :


Serangan DoS
DoS


• Serangan DoS sederhana yang menggunakan host penyerang yang lebih kuat dibandingkan dengan host target.

• Serangan DoS (Inggris: denial-of-service attacks) adalah jenis serangan terhadap sebuah komputer atau server di dalam jaringan internet dengan cara menghabiskan sumber (resource) yang dimiliki oleh komputer tersebut sampai komputer tersebut tidak dapat menjalankan fungsinya dengan benar sehingga secara tidak langsung mencegah pengguna lain untuk memperoleh akses layanan dari komputer yang diserang tersebut.

Dalam sebuah serangan Denial of Service, si penyerang akan mencoba untuk mencegah akses seorang pengguna terhadap sistem atau jaringan dengan menggunakan beberapa cara, yakni sebagai berikut :


• Membanjiri lalu lintas jaringan dengan banyak data sehingga lalu lintas jaringan yang datang dari pengguna yang terdaftar menjadi tidak dapat masuk ke dalam sistem jaringan. traffic flooding.

• Membanjiri jaringan dengan banyak request terhadap sebuah layanan jaringan yang disedakan oleh sebuah host sehingga request yang datang dari pengguna terdaftar tidak dapat dilayani oleh layanan tersebut. request flooding.

• Mengganggu komunikasi antara sebuah host dan kliennya yang terdaftar dengan menggunakan banyak cara, termasuk dengan mengubah informasi konfigurasi sistem atau bahkan perusakan fisik terhadap komponen dan server.

Menurut Hans Husman (t95hhu@student.tdb.uu.se), ada

beberapa motif cracker dalam melakukan Denial of

Service yaitu:

1. Status Sub-Kultural (ingin diakui).

1. Untuk mendapatkan akses.

1. Balas dendam.

1. Alasan politik.

1. Alasan ekonomi.

1. Tujuan kejahatan/keisengan semata.


Distributed Denial of Service

• Cara kerja serangan Distributed Denial of Service sederhana

• Distributed Denial of Service (DDoS) atau Penolakan Layanan secara Terdistribusi adalah salah satu jenis serangan Denial of Service yang menggunakan banyak host penyerang (baik itu menggunakan komputer yang didedikasikan untuk melakukan penyerangan atau komputer yang “dipaksa” menjadi zombie) untuk menyerang satu buah host target di jaringan.

• Serangan Denial of Service klasik bersifat “satu lawan satu”, sehingga dibutuhkan sebuah host yang kuat (baik itu dari kekuatan pemrosesan atau sistem operasinya) demi membanjiri lalu lintas host target sehingga mencegah klien yang valid untuk mengakses layanan jaringan pada server yang dijadikan target serangan.

• Serangan DDoS ini menggunakan teknik yang lebih canggih dibandingkan dengan serangan Denial of Service yang asli, yakni dengan meningkatkan serangan beberapa kali dengan menggunakan beberapa komputer sekaligus, sehingga dapat mengakibatkan server atau keseluruhan segmen jaringan dapat menjadi “tidak berguna” bagi klien.

• Serangan DDoS pertama kali muncul pada tahun 1999, tiga tahun setelah serangan Denial of Service yang asli dengan menggunakan serangan SYN Flooding, yang mengakibatkan beberapa server web di Internet mengalami “downtime”. Pada awal Februari 2000, sebuah serangan yang besar dilakukan sehingga beberapa situs web terkenal seperti Amazon, CNN, eBay, dan Yahoo! mengalami “downtime” selama beberapa jam.

• Serangan yang lebih baru lagi pernah dilancarkan pada bulan Oktober 2002 ketika 9 dari 13 root DNS Server diserang dengan menggunakan DDoS yang sangat besar yang disebut dengan “Ping Flood“. Pada puncak serangan, beberapa server-server tersebut pada tiap detiknya mendapatkan lebih dari 150000 request paket Internet Control Message Protocol (ICMP). Untungnya, karena serangan hanya dilakukan selama setengah jam saja, lalu lintas Internet pun tidak terlalu terpengaruh dengan serangan tersebut (setidaknya tidak semuanya mengalami kerusakan).

• Tidak seperti akibatnya yang menjadikan kerumitan yang sangat tinggi (bagi para administrator jaringan dan server), teori dan praktek untuk melakukan serangan DDoS justru sederhana, yakni sebagai berikut:

• Menjalankan tool yang secara otomatis akan memindai jaringan untuk menemukan host-host yang rentan (vulnerable) yang terkoneksi ke Internet. Setelah host yang rentan ditemukan, tool tersebut dapat menginstalasikan salah satu jenis dari Trojan Horse yang disebut sebagai DDoS Trojan, yang akan mengakibatkan host tersebut menjadi zombie yang dapat dikontrol secara jarak jauh oleh sebuah komputer master yang digunakan oleh si penyerang asli untuk melancarkan serangan. Beberapa tool yang digunakan untuk melakukan serangan serperti ini adalah TFN, TFN2K, Trinoo, dan Stacheldraht, yang dapat diperoleh secara bebas di Internet.

• Ketika si penyerang merasa telah mendapatkan jumlah host yang cukup (sebagai zombie) untuk melakukan penyerangan, penyerang akan menggunakan komputer master untuk memberikan sinyal penyerangan terhadap jaringan target atau host target. Serangan ini umumnya dilakukan dengan menggunakan beberapa bentuk SYN Flood atau skema serangan DoS yang sederhana, tapi karena dilakukan oleh banyak host zombie, maka jumlah lalu lintas jaringan yang diciptakan oleh mereka adalah sangat besar, sehingga “memakan habis” semua sumber daya Transmission Control Protocol yang terdapat di dalam komputer atau jaringan target dan dapat mengakibatkan host atau jaringan tersebut mengalami “downtime”.

• Hampir semua platform komputer dapat dibajak sebagai sebuah zombie untuk melakukan serangan seperti ini. Sistem-sistem populer, semacam Solaris, Linux, Microsoft Windows dan beberapa varian UNIX dapat menjadi zombie, jika memang sistem tersebut atau aplikasi yang berjalan di atasnya memiliki kelemahan yang dieksploitasi oleh penyerang.

distributed-dos

Beberapa contoh Serangan DoS lainnya adalah adalah:

• Serangan Buffer Overflow, mengirimkan data yang melebihi kapasitas sistim, misalnya paket ICMP yang berukuran sangat besar.

• Serangan SYN, mengirimkan data TCP SYN dengan alamat palsu.

• Serangan Teardrop, mengirimkan paket IP dengan nilai offsetyang membingungkan.

• Serangan Smurf, mengirimkan paket ICMP bervolume besar dengan alamat host lain.

• ICMP Flooding

COMMENTS :

Don't Spam Here

0 komentar to “Trojan dan DoS/DDoS”

 

Copyright © 2009 Fresh Themes Gallery | NdyTeeN. All Rights Reserved. Powered by Blogger and Distributed by Blogtemplate4u .